Change how the world works with Education

  • img
  • img
  • img

Get In Touch

Disrupsi Sosial Media, Menjadi Bijaksana dengan Konten yang Kamu Konsumsi

Disrupsi Sosial Media, Menjadi Bijaksana dengan Konten yang Kamu Konsumsi

Sadar atau tidak sadar kehidupan manusia zaman sekarang tidak bisa dilepaskan dengan keterikatan dengan akses informasi yang tersedia di sosial media. Tak sedikit waktu yang dihabiskan untuk menggulirkan layar ponsel pintar kita untuk menonton, membaca atau mendengarkan berbagai macam kabar, informasi, atau berita dari berbagai macam platform sosial media. Tapi sadarkah kita bahwa apa yang kita konsumsi melalui sosial media kita akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan kita? Kalau kamu belum tau, kita akan bahas satu-satu soal itu.

 


 

1. Perubahan Pola Pikir

Salah satu cara yang cukup ampuh untuk melakukan perubahan tentang bagaimana kita melihat sesuatu adalah dengan banyak menghabiskan waktu memikirkan dan mencari tau tentang hal itu. Konten yang kamu konsumsi setiap hari akan membentuk pola pikir kamu ketika menghadapi suatu isu. Dengan memiliki akses informasi terkait suatu aspek, akan membuat kamu memiliki sikap berbeda dalam bereaksi. Disinilah pentingnya kamu untuk selalu selektif dalam memilih informasi yang kamu cerna. Sebab, jika konten yang kamu konsumsi adalah hal negatif, bukan tidak mungkin akan pergeseran pola pikir kamu yang cenderung juga akan menjadi negatif.

 

 

2. Ketagihan

Kita sudah tidak asing bagaimana cara kerja sosial media membuat kita terperangkap dalam zona kenyamana untuk terus berselancar di dunia maya. Dalam beberapa kasus, hal ini benar-benar membuat seseorang menjadi ketagihan. Bagaimana tidak, jika algoritma sosial media tak akan pernah bosan menyajikan sesuatu yang sesuai dengan selera kita. Maka dari itu, kita harus sadar bahwa penting adanya kontrol menejemen waktu yang baik dari diri kita. Memiliki kesadaran tentang hal ini sangat penting karena membuat kita tetap bisa menjalankan aktivitas lain selain menenggelamkan diri dalam dunia virtual, apalagi jika kita benar-benar dipaksa menjadi tidak produktif karena sistem kerja sosial media yang selalu menyajikan konten yang kita mau atau kita suka.